Mungkin karena saya baru saja menulis cerpen dengan latar belakang sepak bola. Mungkin juga, karena beberapa waktu lalu saya me-review film tentang sepak bola dari tanah air kita yang tercinta, yaitu Garuda di Dadaku. Kini, kita akan membahas film dengan tema sepak bola juga, tetapi dari negeri seberang sana ya. Iya, yang di sana itu. Maka, selamat menikmati sinopsis dan ulasan Goal – The Dream Begins.
Sinopsis Goal! The Dream Begins
Seorang anak meksiko bernama Santiago Munez sedang bermain sepak bola bersama sesamanya. Malamnya, sang ayah membawa keluarganya pindah ke ke amerika serikat secara ilegal untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Meski sempat terjadi keributan, mereka semua berhasil melaluinya.
Sepuluh tahun berlalu, Santiago hidup di Barrio section of Los Angeles. dan bekerja dengan ayahnya. Namun, ia masih melakukan kerja sampingan pelayan pada sebuah restoran Cina pada malam hari. Di samping itu, Santiago juga bermain sepak bola di sebuah tim lokal yang bernama AJFC. Santiago masih memiliki mimpi menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Untuk itu, ia menyimpan uang hasil kerjanya dan menyembunyikannya di sepatu miliknya setiap malam agar suatu hari dapat membeli perlengkapan sepak bola.
Glen Foy, seorang mantan pemain Newcastle secara tidak sengaja melihat Santiago bermain bola dengan sangat mengagumkan. Lalu, Glen memberitahu Santiago pada pertandingan selanjutnya bahwa dia akan memanggil seorang agen pemain sepak bola untuk mengatur pertemuan dengan manager Newcastle.
Sayangnya, sang Agen mendatanginya pada hari pertandingan dan bahwa dia sedang rapat. Santiago menjadi sangat kecewa akan hal ini. Namun, Glen belum menyerah. ia menelepon boss Newcastle dan meyakinkannya untuk memberi Santiago percobaan. Kemudian, Glen kemudian memberitahu Santiago bahwa jika dia bisa pergi ke inggris, dia akan akan mendapat kesempatan untuk mencoba masuk ke Newcastle United.
sinopsis dan ulasan Goal
Santiago merasa pada akhirnya memiliki kesempatan untuk meraih mimpinya. Maka, iaterus berusaha keras mencari uang dan menyimpannya di sepatunya demi bisa pergi ke Inggris. Sayangnya, suatu sore dia pulang kerumah dan akhirnya menemukan bahwa ayahnya telah mencuri uang miliknya dan menggunakannya untuk membeli Truk Chevy baru demi mengembangkan bisnisnya.
Sebenarnya, sang ayah ingin memiliki bisnisnya sendiri agar kelak Santiago dapat meneruskan dan mengembangkannya. Santiago sangat marah kepada ayahnya, tetapi sang ayah menjelaskan bahwa itu adalah cara agar semua berjalan lebih baik! Namun, Santiago semakin marah dan mengatakan bahwa dirinya memiliki impian berhak memilih jalan hidupnya sendiri.
Di tengah kekecewaan itu, Santiago tidak menduga akan mendapat dukungan dari neneknya. Bahkan, untuk mendorong Santiago mengikuti mimpinya, sang nenek memutuskan untuk menjual perhiasannya demi membelikan tiket agar Santiago dapat pergi ke London. Maka, Santiago pun berangkat dan mulai berjuang menyemput impiannya.
Berikutnya dalam sinopsis dan ulasan Goal, kita akan membicarakan mengenai kelebihan dan kelemahan filmnya.
Kelebihan Film Goal! The Dream Begins
Atmosfer Sepak Bola Profesional yang Terasa Nyata
Secara personal, saya mengakui film ini berhasil menghadirkan atmosfer dunia sepak bola profesional dengan sangat baik. Bahkan, kita akan menemukan banyak kemiripannya dengan realita saat membicarakan kisah anak imigran yang bermimpi menjadi pemain sepak bola dunia. Lalu, saat pertandingan, kita juga dapat merasakan semangat dan suasana pertandingan sepak bola.
Pastinya, tak luput dengan tekanan dan tantangan yang harus dihadapi oleh para pemain sepak bola di tingkat profesional. Adegan-adegan pertandingan memberi tampilan cermat dan mendetail sehingga kita dapat merasakan seperti berada di lapangan sepak bola.
Bergelimang Bintang Sepak Bola
Meskipun saya merasa agak kecewa karena sesi ini tidak berlangsung lama, kehadiran beberapa bintang sepak bola terkenal seperti David Beckham dan Zinedine Zidane, membuat nuansa persepakbolaan profesional menjadi kian autentik. Tentunya, keberadaan bintang-bintang ini tidak hanya memberikan daya tarik visual, tetapi juga memperkuat narasi film tentang perjuangan Santiago untuk mencapai mimpinya dalam dunia sepak bola.
Sisi Drama yang Menyentuh
Goal! The Dream Begins tidak hanya membicarakan sepak bola, tetapi juga menggali aspek-aspek emosional dan pribadi dari kehidupan karakter utamanya. Kita akan menemukan sorotan terhadap tantangan-tantangan yang Santiago dalam memahami dirinya sendiri, mengatasi konflik keluarga, dan menjaga hubungan dengan orang-orang yang ia cintai.
Memang, momen ketika sang ayah meninggal cukup mengejutkan bagi saya. Namun, saya merasa hampir setiap film drama olahraga akan memiliki satu momen serupa ini. akan tetapi, sisi emosional inilah yang kemudian memberi kedalaman pada karakter dan menjalin koneksi lebih dalam antara penonton dan perjalanan Santiago.
Pesan Ketekunan dan Kegigihan Meraih Impian
Sebagaimana film denga genre serupa, kita akan selalu menemukan pesan tentang pentingnya ketekunan dan kegigihan untuk meraih impian. Hal itu menjadi salah satu pesan yang kuat dalam film ini. Artinya, Santiago Munez berhasil mewakili seseorang yang memiliki tekad kuat untuk mengatasi rintangan dan kesulitan demi mencapai tujuan akhirnya. Ini menjadi inspirasi bagi penonton untuk mengikuti impian mereka sendiri dan tidak menyerah meskipun mendapat banyak kesulitan.
Kelemahan Film Goal! The Dream Begins
Ide Cerita Klise
Sebagian besar kritik untuk film ini menyoroti ide ceritanya yang tergolong klise. Sebabnya, jelas karena kita telah banyak menemukan kisah seorang pemuda biasa yang memiliki bermimpi menjadi pemain sepak bola profesional dalam banyak film. Meskipun film ini menambahkan elemen drama dan detail yang khas, dasar pemikirannya tidak begitu orisinal. Wajarlah, apabila sebagian penonton merasa sudah pernah melihat kisah serupa sebelumnya.
Alur Mudah Ditebak
Lalu, masih berkaitan dengan ide ceritanya, alur dalam film ini juga menjadi cukup mudah ditebak. Mungkin, penonton akan dapat memprediksi banyak momen klimaks dan perkembangan karakter. Sebabnya, film berjenis seperti ini telah memiliki pola tertentu yang sudah terasa umum. Ini dapat mengurangi tingkat kejutan atau ketegangan dalam penceritaan.
Durasi Sedikit Terlalu Panjang
Di sisi lain, saya berpendapat secara personal bahwa durasi film ini sedikit terlalu panjang. Memang, dalam perkembangannya, cerita film ini berusaha mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan karakter utama agar memberikan kedalaman pada cerita. Namun, beberapa adegan bisa saja dipangkas untuk menjaga ritme penceritaan agar tetap berjalan lancar.
Ending Terasa Tiba-tiba
Walaupun agak subjektif, saya melihat bahwa ending film ini datang tiba-tiba dan tidak sepenuhnya memuaskan. Benar, bahwa hal ini bisa memberikan sebuah indikasi bahwa kita akan mendapatkan sekuelnya di kemudian hari. Namun, setelah mengikuti perjalanan Santiago Munez menuju impian beserta jatuh bangunnya dalam usaha tersebut, beberapa penonton mungkin mengharapkan penutup yang lebih pantas.
Secara keseluruhan, dalam sinopsis dan ulasan Goal, saya menyukai film ini, terutama atmosfer atau suasana persepakbolaannya yang cukup nyata. Selain itu, Kuno Becker juga memerankan tokohnya dengan baik. Bahkan, ia rela mendapat pelatihan sepak bola secara intensif sebelum merealisasikan karakter Santiago Munez. Hal itu sungguh layak mendapat apresiasi. Demikian sinopsis dan review Goal! The Dream Begins. Semoga bermanfaat.