Tahun 2025 kalau boleh kita bilang adalah tahunnya laptop AI meskipun saya yakin masih belum mencapai puncaknya. Kita belum berada pada era laptop AI menggantikan peran beberapa profesi meskipun kita sama-sama melihat ada arahnya ke sana. Meskipun demikian, teknologi yang ada dalam laptop AI telah membawa “masing-masing individu” pada tingkat selanjutnya. Mengapa saya bilang “masing-masing individu” karena siapapun yang sering berinteraksi dengan AI bakal naik tingkat. Seorang ibu rumah tangga yang sering menggunakan AI Chat untuk memasak bakalan meningkatkan skillnya, karena AI mampu membimbing secara detail mulai resep hingga cara masak. Bahkan AI bisa lebih presisi dalam memberikan panduan apabila kita berikan berbagai detail perlengkapan masak, mulai bahan teflon, ketebalan, tipe kompor dan lain sebagainya. Sehingga AI bisa menyesuaikan cara memasak sesuai deskripsi kita tersebut.

Begitu pula dengan individu lain misalnya, seorang guru olahraga akan naik tingkat apabila sering menggunakan AI Chat. Ia bisa mencari solusi berbagai ide mengajar atau materi pengajaran dengan hanya memberikan gambaran kurikulum dan usia para muridnya. Nanti AI Chat akan memberikan berbagai jenis gerakan dan porsi yang tepat sesuai dengan kurikulum dan porsi sesuai umur.
Trend Laptop AI 2025
Dengan demikian mungkin saat ini kita lebih tepat menyebut AI sebgai asisten pribadi daripada menjadikannya entitas pesaing profesi manusia. Apalagi sekarang sudah banyak laptop yang terintegrasi dengan AI melalui fitur bawaan Windows 11 termasuk Copilot, termasuk laptop saya ini.
Laptop AI 2025 memasuki era baru, terjadi transformasi signifikan dalam industri laptop dengan hadirnya laptop “AI dedicated” (laptop berbasis hardware dengan kecerdasan buatan (AI)). Perangkat ini tidak lagi sekadar alat komputasi biasa, melainkan telah berevolusi menjadi asisten pribadi yang cerdas, mampu memahami konteks, dan memberikan solusi proaktif dalam berbagai aspek kehidupan pengguna.
Salah satu pendorong utama tren ini adalah integrasi Neural Processing Units (NPUs) yang memungkinkan pemrosesan AI secara lokal di perangkat. Hal ini memungkinkan laptop untuk menjalankan tugas-tugas AI seperti pengenalan wajah, peredaman kebisingan, dan pengolahan bahasa alami tanpa bergantung pada cloud, sehingga meningkatkan kecepatan dan privasi pengguna.
Spesifikasi ASUS Vivobook S14, Laptop AI 2025 Terbaik

Salah satu perusahaan yang selalu “gercep” dalam pengembangan teknologi laptop adalah ASUS. Perusahaan yang berbasis di Taiwan ini memperkenalkan salah satu produk laptop yang terintegrasi dengan AI yakni ASUS Vivobook S14 dengan Copilot+ PC nya. Bukan sekedar Gimick, integrasi AI pada laptop ini menggunakan hardware khusus berupa chip untuk NPU. Ini memungkinkan integrasi dengan AI tidak sebatas chat saja melalui Copilot tapi mencakup ruang lainnya pada laptop.
Keberadaan NPU dedicated chip ini mampu menambah kinerja pemrosesan AI lokal hingga 45 TOPS, bahkan kompatibel dengan berbagai ISV.
- TOPS singkatan dari Trillion Operations Per Second adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kapasitas pemrosesan AI dari sebuah chip. Dengan NPU yang mampu mencapai 45 TOPS, laptop dapat menangani berbagai beban kerja AI secara efisien, seperti pengenalan wajah, peredaman kebisingan, dan pemrosesan bahasa alami, semuanya dilakukan secara lokal tanpa perlu koneksi internet. Ini meningkatkan kecepatan respons dan menjaga privasi data pengguna.
- ISV (Independent Software Vendor) adalah pengembang perangkat lunak independen yang menciptakan aplikasi untuk berbagai kebutuhan, termasuk desain grafis, analisis data, dan produktivitas. Kompatibilitas dengan berbagai ISV berarti NPU dalam laptop telah diuji dan dioptimalkan untuk bekerja dengan aplikasi-aplikasi populer dari berbagai pengembang perangkat lunak. Hal ini memastikan bahwa pengguna dapat menjalankan aplikasi favorit mereka dengan lancar dan memanfaatkan fitur-fitur AI yang ditawarkan tanpa masalah kompatibilitas.
Desain Tipis, Ringan dan KUAT
Dari sisi desain ASUS Vivobook S14 ini sangat menarik, tebalnya saja hanya 1.59 cm sehingga mudah untuk masuk ke berbagai jenis tas bahkan tas punggung kapasitas menengah-kecil. Sehingga cocok juga untuk mahasiswa yang membawa banyak buku, tidak membuat tas semakin mengembang. Lalu dengan berat 1.35 kg tidak akan memberikan berat ekstra pada barang bawaan kita. Bagaimana tidak, beratnya setara dengan air mineral 1 liter saja. Dengan ketebalan dan berat seperti itu, ASUS Vivobook S14 tidak akan terlalu membebani pundak kita apabila kita bawa berpergian, jalan-jalan atau naik ojol.
Tampilannya juga sangat keren dengan material metalik dan stylish dengan opsi 2 warna cool silver dan matte gray. Logo Vivobook yang ada pada back cover layarnya menggunakan teknik seperti grafir sehingga tidak mudah untuk hilang.
Build Quality
Build quality juga sangat kokoh dengan standard militer MIL-STD 810H yang berarti sudah lulus berbagai “stress test”. Uji stress tes ini meliputi :
- Getaran (Vibration Test)
Untuk mensimulasikan getaran selama penggunaan harian, dibawa dalam kendaraan, atau dalam ransel saat berjalan. - Jatuh (Drop Test / Transit Drop)
Dijatuhkan dari ketinggian tertentu (biasanya 1,2 meter) ke berbagai sisi dan sudut. - Suhu Ekstrem (High & Low Temperature Test)
Diuji bekerja di suhu tinggi (hingga 60°C atau lebih) dan rendah (hingga -30°C). - Kelembapan (Humidity Test)
Laptop diuji dalam kelembapan tinggi (hingga 95%) untuk waktu lama. - Debu dan Pasir (Dust & Sand Test)
Disemprot dengan partikel debu atau pasir bertekanan untuk melihat apakah ada masuk ke dalam sistem. - Hujan (Rain Test)
Disemprot air dari berbagai arah untuk menguji ketahanan terhadap percikan atau semprotan air ringan. - Es dan Salju (Freeze/Thaw Test)
Laptop dibekukan lalu dicairkan untuk mengetahui apakah sistem tetap berjalan normal setelah perubahan suhu ekstrem. - Tekanan Ketinggian (Altitude Test)
Simulasi penggunaan di ketinggian (seperti dalam pesawat atau di pegunungan). - Siklus Termal (Thermal Shock)
Perpindahan cepat antara suhu panas ke dingin dan sebaliknya, untuk melihat seberapa fleksibel material laptop terhadap perubahan mendadak. - Ledakan (Explosive Atmosphere)
Diuji dalam lingkungan mudah meledak (tidak selalu dilakukan di semua model).
Prosesor

Sekarang mari kita bahas dapur pacunya. ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm) dengan prosesor Snapdragon® X, yang bisa dibilang adalah otaknya laptop AI masa kini. Snapdragon X bukan cuma sekadar prosesor biasa, tapi SoC (System on Chip) yang memang dirancang untuk kebutuhan pemrosesan berbasis AI. Jadi bukan hanya kuat untuk menjalankan aplikasi harian, tapi juga efisien ketika mengelola tugas-tugas yang butuh kecerdasan buatan, termasuk fitur-fitur dari Copilot+, pengenalan wajah, hingga penyusunan otomatis dokumen atau visual.
Ada juga ASUS Vivobook S14 S3407CA (Intel) yang meskipun nilai TOPS tidak sebesar yang menggunakan Qualcomm, tapi lebih “mature”. Mengapa demikian karena bagaimanapun juga Intel® Core™ Ultra 5 Processor 225H 1.7 GHz (18MB Cache, up to 4.9 GHz, 14 cores, 16 Threads) dikembangkan lebih lama daripada prosesor ARM seperti Snapdragon. Dalam sisi kompatibilitas dengan software atau hardware juga lebih baik daripada yang menggunakan Snapdragon yang berbasis ARM, yang baru saja bisa berkembang dalam lingkungan windows. Hal ini juga terlihat dari harganya versi Intel yang mencapai Rp. 13.499.000.
Sementara itu yang versi AMD juga ada ASUS Vivobook S14 M3407HA (AMD) memiliki banderol tak jauh beda dengan versi Intel yakni Rp. 13.799.000.
RAM
Yang bikin makin menarik, laptop ini punya RAM 16GB LPDDR5X dengan frekuensi super tinggi hingga 8448MHz. Buat yang belum familiar, ini artinya kecepatan baca-tulis data di memori jauh lebih cepat dari RAM generasi sebelumnya. Selain cepat, RAM ini juga hemat daya, karena dirancang untuk efisiensi di perangkat mobile seperti laptop ramping ini. Buat kamu yang sering buka banyak tab, pindah-pindah aplikasi, atau bahkan multitasking berat seperti edit video ringan + browsing + streaming sekaligus, laptop ini sanggup menanganinya dengan lancar.
SSD
Untuk penyimpanan, ASUS menyematkan SSD NVMe PCIe® 4.0 berkapasitas 512GB. Teknologi NVMe 4.0 ini jauh lebih cepat dibanding SSD generasi sebelumnya, bahkan kecepatan bacanya bisa lebih dari 5.000 MB/s. Artinya, proses booting, loading file besar, atau bahkan install aplikasi yang kompleks akan terasa sangat cepat. Dan ini bukan sekadar angka teknis ya, tapi memang terasa banget di pemakaian sehari-hari.
Oh ya, satu lagi yang patut diapresiasi adalah efisiensi dayanya. Snapdragon X di sini punya total TDP (Thermal Design Power) hingga 30W. Ini semacam batas konsumsi daya tertinggi yang diizinkan sambil tetap menjaga suhu tetap stabil. Kombinasi ini menjadikan Vivobook S14 tetap dingin, tetap tenang, dan tetap hemat daya, meskipun dipaksa kerja keras.
Fitur Utama ASUS Vivobook S14, Laptop AI 2025 Copilot+

Kita mungkin sering dengar istilah Copilot, tapi di ASUS Vivobook S14, Copilot ini bukan hanya sekadar fitur tambahan. Ia hadir sebagai bagian dari sistem, bukan aplikasi terpisah, dan bisa jadi teman berpikir kita sehari-hari. Mulai dari bantuin menulis, meringkas teks panjang, menerjemahkan dokumen, sampai nyari ide-ide kreatif dalam pekerjaan. Copilot ini bisa kita ajak ngobrol kapan saja, dan responsnya langsung relevan dengan konteks kerja kita.
Bayangkan kamu lagi bikin materi presentasi, tapi stuck di tengah jalan. Tinggal panggil Copilot, beri beberapa kalimat awal atau poin-poin penting, dan dia bantu teruskan. Atau saat dapat email dalam bahasa asing, kamu tinggal klik dan Copilot bantu terjemahkan langsung dengan kalimat yang enak dibaca. Kita nggak perlu lagi buka tab baru, copy paste, lalu balik lagi, semua serba langsung di laptop.
ASUS juga menambahkan beberapa fitur AI lainnya yang tidak kalah keren. Ada StoryCube yang bisa bantu merapikan koleksi foto dan video kita secara otomatis. AI akan mengelompokkan file berdasarkan orang, tempat, atau kejadian. Cocok banget buat kamu yang sering motret tapi males atur folder. Terus ada juga fitur AI Noise Cancelation yang sangat terasa gunanya saat meeting online. Suara berisik di sekitar kita seperti suara kipas, kendaraan lewat, bahkan suara anak kecil bisa diredam tanpa kita perlu ubah settingan apapun. Cukup nyalakan fitur ini, dan suara kita jadi jernih.
Fitur AI Terbaru Lainnya
Fitur AI lainnya yang patut di-highlight adalah kamera adaptif. Kamera ini bisa deteksi kalau kita lagi nggak menatap layar, lalu otomatis meredupkan tampilan. Selain hemat baterai, fitur ini juga menambah privasi dan kenyamanan saat kita bekerja. Bahkan kalau kita meninggalkan laptop, layarnya bisa mengunci secara otomatis, praktis dan aman.
Semua kecanggihan ini bisa berjalan mulus karena ASUS menyematkan chip NPU (Neural Processing Unit) khusus di dalam Vivobook S14 ini. Kinerjanya mencapai hingga 45 TOPS (Trillion Operations Per Second), artinya laptop ini sanggup melakukan triliunan proses AI per detik secara lokal. Jadi, semua proses AI seperti yang saya sebutkan tadi tidak perlu dikirim ke cloud, semuanya diproses langsung di dalam laptop. Ini bukan cuma bikin prosesnya jadi lebih cepat, tapi juga lebih aman, karena data pribadi kita tidak keluar dari perangkat.
Baterai Awet Hingga 30.5 Jam! dan Fast Charging
Kalau kamu termasuk orang yang sering kerja mobile, entah itu di kafe, coworking space, atau suka pindah-pindah tempat, daya tahan baterai jadi poin penting banget. Dan ini dia kekuatan ASUS Vivobook S14 yang paling bikin lega, baterainya 70Wh dan sanggup bertahan hingga 30.5 jam. Ini bukan sekadar klaim marketing, tapi memang dirancang untuk mendukung gaya hidup modern yang serba cepat dan tidak selalu dekat colokan.
Bayangkan kamu kerja dari pagi sampai malam, bawa laptop ini seharian tanpa harus repot bawa charger. Dan kalaupun perlu isi daya, teknologi fast charging-nya bisa mengisi 60% hanya dalam waktu 49 menit. Jadi colok sebentar waktu ngopi pun sudah cukup untuk lanjut kerja lagi.
Proteksi Keamanan dan Privasi Yang Canggih
Soal keamanan, ASUS nggak main-main. Vivobook S14 ini sudah dilengkapi dengan kamera inframerah (IR) yang mendukung Windows Hello. Jadi kita bisa login cukup dengan menatap layar, nggak perlu lagi ketik password, sidik jari, atau klik ini itu. Cepat, praktis, dan tetap aman.
Ada juga fitur Adaptive Lock, yang secara otomatis memantau keberadaan kita di depan laptop. Kalau kita pergi atau alihkan pandangan, layar akan meredup atau terkunci dengan sendirinya. Fitur ini bikin privasi tetap terjaga dan baterai lebih hemat.
Dan yang paling penting, ASUS menyematkan Microsoft Pluton, teknologi keamanan berbasis hardware yang tertanam langsung di dalam CPU. Ini artinya data sensitif kita, mulai dari password, token otentikasi, hingga kredensial login, disimpan secara aman di dalam chip, bukan di sistem operasi atau media penyimpanan yang lebih mudah disusupi.
Konektivitas Lengkap
Punya laptop tipis biasanya identik dengan “dongle everywhere”. Tapi tidak dengan ASUS Vivobook S14 ini. Port-nya lengkap banget dan bisa mengakomodasi hampir semua kebutuhan konektivitas kita. Ada dua port USB 4.0 Type-C dengan kecepatan hingga 40 Gbps, cocok untuk transfer data super cepat atau sambung ke monitor resolusi tinggi.
Masih ada juga 2x USB 3.2 Type-A untuk perangkat standar seperti flashdisk atau mouse, lalu HDMI 2.1 untuk presentasi atau nonton di layar besar, dan tentunya audio combo jack buat kamu yang masih setia pakai headset kabel.
Jadi, mau kamu kerja, presentasi, transfer data, atau sekadar dengerin lagu, semuanya tinggal colok, tanpa perlu repot pakai converter tambahan.
Mengapa Pilih Laptop AI ASUS Vivobook S14 2025?
Emang sih dari segi harga laptop ai satu ini memang tidak terbilang murah, Rp. 11.999.900. karena memang untuk kalangan menengah ke atas. Tapi melihat desain dan fiturnya, layak sih harganya segitu. Sekarang coba kita breakdown apa sih fitur yang paling powerfull di laptop ini.
- Baterai tahan 30.5 jam itu gila banget sih, sekali cas dan penggunaan sehari-hari buat kerjaan kantor atau sekedar ngerjain tugas kuliah bisa tahan seharian lebih. Jadi misal kita melakukan perjalanan ke Swiss dari Indonesia, itu saja 18 – 20 jam, kita ngga perlu repot-repot bawa charging ke kabin, cukup laptop nya saja, itu sudah tahan sampai tujuan.
- Dukungan fast charging dan bisa pakai chargingnya hp itu juga mind blowing sih, karena mungkin ada saat kita ngga mau banyak barang bawaan. Cukup bawa charging hp atau powerstrip, sudah beres tanpa perlu bawa charging laptopnya.
- Semua fitur AI bisa kita akses OFFLINE itu juga kuat banget sih auranya untuk dibeli. Bayangin tadi saat kita melakukan perjalanan ke Swiss dari Indonesia, dalam 20 jam kita bisa melakukan nyaris apapun dengan bantuan AI, mau bikin resume, ngerjain tugas, bikin tesis atau menyusun laporan dengan lebih cepat karena AI chat bisa kita ajak diskusi tanpa internet.
- Desain tipis dan kokoh yang ada pada laptop ai ini menambah daya tarik bagi saya karena tipisnya setara dengan buku 350 halaman saja. Beratnya juga fair lah sekitar 1kg yang hanya setara 1 liter air mineral.
- Storycube dengan bantuan AI bisa membantu mengumpulkan foto atau video berdasarkan lokasi, timeline dan pengenalan wajah yang ada difoto. Ini seperti fitur yang ada di google photos, bisa mengelompokkan berdasarkan orang yang ada di foto atau mengelompokkan gambar pantai, gunung dan lain-lain.