Black Panther Wakanda Forever

Black Panther Wakanda Forever

  • Ide Cerita
  • Cinematografi
  • Akting
  • Musik
4.9/5Overall Score
Specs
  • Sutradara: Ryan Coogler
  • Skenario: Ryan Coogler dan Joe Robert Cole
  • Rilis: 26 Oktober 2022
  • Produksi: Marvel Studios
Pros
  • Penghormatan yang layak untuk Chadwick Boseman
  • Pengembangan karakter yang proporsional
  • Efek visual yang lebih memukau
  • Penempatan musik yang pas
Cons
  • Transformasi karakter Shuri terkesan dipaksakan
  • Eksplorasi vibranium sebagai permasalahan cukup membosankan
  • Pengambilan sudut pandang kamera biasa-biasa saja
  • Akhir peperangan yang terasa tiba-tiba

Black Panther: Wakanda Forever meluncur perdana di El Capitan Theatre dan Dolby Theatre di Hollywood pada 26 Oktober 2022. Amerika Serikat sendiri menayangkan film ini pada 11 November 2022 sebagai film terakhir dalam Fase Empat MCU. Film ini mendapat ulasan positif dari para kritikus dalam berbagai sisi, terutama penghormatannya kepada Boseman. Untuk itu, artikel Black Panther Wakanda Forever  – Selamat Jalan King T’Challa akan mengulas lebih dalam tentang sekuel kedua Black Panther ini.

Raja T’Challa meninggal karena sakit. Shuri, sang adik, merasa sangat berduka karena sebagai seorang ilmuwan, ia seakan tak mampu berbuat apa-apa untuk menyembuhkan sang kakak. Setahun kemudian, Ratu Ramonda yang kembali menduduki tahta menghadiri sebuah pertemuan antarnegara.

Mewakili Wakanda, Ratu Ramonda meminta maaf karena tidak akan melakukan hubungan kerja sama dengan negara mana pun dalam hal eksplorasi vibranium. Di sisi lain, sang ratu juga mengecam keras tindakan tindakan beberapa negara yang hendak mencuri vibranium di Wakanda. Sang ratu juga memberi ancaman bahwa Wakanda tidak akan bersikap lebih toleran lagi jika masih ada oknum tertentu yang mencoba mencuri vibranium.

Kemudian, setelah mengetahui keberadaan vibranium di bawah laut dan permasalahan yang terkait dengan hal itu, Ratu Ramonda mengirim Okoye dan Shuri dalam sebuah misi. Tugasnya, mereka harus membawa seorang ilmuwan yang telah membuat detektor vibranium ke Wakanda. Sebetulnya, misi tersebut bermula dari kemunculan Namor yang tiba-tiba pada saat Shuri dan Ratu Ramonda sedang memperingati hari gugurnya Raja T’Challa. Kala itu, Namor sang penguasa Talocan, meminta agar Wakanda mencari dan menyerahkan pencipta detektor vibranium kepadanya untuk dieksekusi.

Sang ratu menyetujui permintaan tersebut bukan karena takut terhadap ancaman Namor untuk memerangi Wakanda, melainkan karena untuk menghindari peperangan. Bagaimanapun, sang ratu merasa Wakanda masih dalam keadaan rentan akibat belum adanya sosok Black Panther yang baru sebagai pelindung.

Sinopsis Black Panther Wakanda Forever

Sayangnya, misi Okoye dan Shuri tidak berjalan lancar. Mereka berdua memang berhasil menemukan dan membujuk Riri Williams, penemu detektor vibranium yang ternyata masih menjadi mahasiswa di MIT, untuk ikut ke Wakanda. Namun, selain FBI, bangsa Talocan menyerang mereka di tengah jalan. Kekuatan mereka membuat Okoye cukup kewalahan dan pingsan. Akhirnya, Shuri memutuskan untuk mengikuti orang-orang Talocan dan menemui pemimpin mereka demi menjamin keselamatan Riri.

Shuri melakukan hal itu karena sebelumnya Namor hendak mengeksekusi siapa pun penemu detektor tersebut. Namun, Shuri tidak dapat membenarkan tindakan itu. Kegagalan Okoye menyebabkan sang ratu marah dan membebastugaskannya. Kemudian, Ratu Ramonda sendiri pergi menemui Nakia di Haiti untuk meminta bantuannya melacak keberadaan Shuri dan bangsa Talocan.

Di sisi lain, Everett Ross, agen CIA sedang dalam masalah. Sebelumnya, Ross telah membantu Shuri dan Okoye untuk menemukan Riri Williams. Ternyata, pimpinan barunya telah mengetahui hubungannya dengan orang-orang Wakanda selama ini dan hendak menangkapnya atas tuduhan pengkhianatan kepada negara.

Begitulah, apakah Nakia berhasil menemukan Shuri dan Riri? Apakah Shuri akan berhasil mencegah perang antara Wakanda dan Talocan? Dan, bagaimana dengan nasib agen Ross? Semua itu akan terjawab saat pembaca sekalian menonton film Black Panther Wakanda Forever.

Kelebihan Black Panther Wakanda Forever

Penghormatan yang Layak Untuk Chadwick Boseman

Kita semua mengetahui bahwa Chadwick Boseman meninggal pada tahun 2020 akibat kanker usus. Akibatnya, Cooger yang juga menulis skenario mendapatkan tantangan yang cukup sulit karena Kevin Paige sang produser menyatakan tidak akan mengganti pemeran King T’Challa. Namun, Ryan Cooger menjawab tantangan itu dengan luar biasa.

Dalam “Black Panther: Wakanda Forever” ini, kita akan menemukan adegan pemakaman sang raja dan bagaimana rakyat Wakanda mengekspresikan duka mereka dengan cara tradisional. Meskipun tidak sampai menampilkan sosok T’Challa seperti film Fast & Furious dengan Brian ’Connor, adegan ini cukup mengesankan. Dengan demikian, kita akan ikut merasakan sisi emosional sebuah masyarakat dan keluarga kerajaan saat kehilangan seorang pemimpin yang baik.

Pengembangan Karakter yang Proporsional

Kedua, kehadiran Angela Basset (Ramonda), Danai Gurira (Okoye), dan Lupita Nyong’o (Nakia) berhasil menutupi lubang peninggalan Boseman. Boseman telah melekat dengan karakter King T’Challa dan Black Panther. Begitu juga sebaliknya.

Oleh karena itu, sebuah tantangan lagi bagi film ini adalah bagaimana mengisi kekosongan tersebut. Untungnya, ketiga aktris tersebut berhasil menopang perkembangan karakter utama, yaitu Letitia Wright sebagai Shuri sekaligus Black Panther berikutnya.

Satu catatan tambahan mengenai Tenoch Huertha yang memerankan Namor. Pasalnya, sebelumnya banyak yang lebih menginginkan Joe Taslim untuk memerankan sosok penguasa Talocan ini. Akan tetapi, akting Huertha seolah mengempaskan semua anggapan keraguan terhadap dirinya.

Efek Visual yang Lebih Memukau

Berikutnya, kita harus mengakuit bahwa film ini menyajikan efek visual yang lebih memukau bila kita membandingkan dengan sekuel pertamanya. Sentuhan efek tersebut mampu menjadikan dunia Wakanda menjadi lebih hidup. Selain kecanggihan teknologi di Wakanda, desain kostum untuk setiap karakter juga mengagumkan. Lalu, adegan-adegan aksi pun lebih epik sehingga memberikan pengalaman visual yang mengesankan.

Penempatan Musik yang Pas

Terakhir, penempatan musik yang pas dalam film ini memberikan suasana yang tepat dan meningkatkan emosi yang dihadirkan oleh cerita. Akibatnya, kita tidak akan kehilangan Wakanda karena kepergian T’Calla. Alunan sound track sepanjang film pun dapat menguatkan momen-momen penting sesuai dengan adegan yang tengah berlansung di dalamnya.

Kelemahan Black Panther Wakanda Forever

Transformasi karakter Shuri yang dipaksakan

Letiia Wright berakting dengan sangat bagus sebagaimana para aktris lainnya. Meski demikian, kita seakan melihat Shuri yang sama sekali berbeda. Awalnya, saya berusaha memaklumi hal itu karena bagaimanapun juga sangat berkaitan dengan isi cerita dan suasana berkabungnya.

Namun, sisi Shuri yang periang, cerdas dan menyenangkan seolah menguap entah ke mana.  Di sini, kita hanya akan menemukan Shuri yang larut dalam dendam akibat rasa kehilangan. Bahkan, kehadiran Dominique Thorne sebagai Riri Williams seolah tak mampu menggugah kembali sisi ceria penerus Black Panther itu.

Eksplorasi vibranium sebagai permasalahan cukup membosankan

Vibranium adalah elemen penting dalam dunia “Black Panther,” tetapi sayang sekali pengeksplorasiannya sebagai permasalahan utama yang menggerakkan cerita film justru kurang menarik dan terkesan membosankan. Pastinya, hal ini bisa mengurangi daya tarik cerita.

Pengambilan sudut pandang kamera biasa-biasa saja

Pengambilan sudut pandang kamera dalam film ini juga relatif sama seperti film-film superhero khas MCU lainnya. Kita belum menemukan sentuhan yang berbeda ataupun inovatif dalam hal ini. Akibatnya, hal ini dapat membuat film terasa kurang dinamis.

Akhir Peperangan Yang Terasa Tiba-Tiba

Oke, dalam satu adegan, Shuri dan Riri berhasil menemukan kelemahan Namor meskipun masih berupa dugaan. Maka, walaupun pihak Wakanda tersudut dalam perang di atas kapal dan lautan, Talocan menyudahi peperangan setelah Namor mengakui kekalahannya terhadap Shuri alias Black Panther.

Padahal, hampir sepanjang film kita melihat bagaimana kuatnya Namor. Kegigihannya untuk membunuh penemu detektor vibranium, ancaman dan serangannya terhadap Wakanda, serta niatnya untuk memulai perang dengan seluruh negara di dunia seolah lenyap karena Black Panther berhasil mengalahkannya. Setidaknya, penonton mungkin mengharapkan alur peperangan yang lebih seru dan lebih tidak terduga.

Sebenarnya, pembaca sekalian dapat menemukan mengapa Namor seolah-olah menyerah begitu saja jika menonton film ini dan menyimak setiap adegan menjelang akhir dengan teliti. Namun, saya memohon maaf untuk tidak membahasnya di sini. Hehehe…

Baikah, demikian pembahasan film Black Panther Wakanda Forever.

Selamat Jalan King T’Challa. Selamat beristirahat Mr. Boseman.

Terima kasih dan sekali lagi, Wakanda Forever!

rimbapena
rimbapena

Seorang penulis lepas dan pengajar di kota Surabaya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penulisan dan concern terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *