Ulasan Film Die Hard 1988

Ulasan Film Die Hard 1988

  • Ide Cerita
  • latar
  • Akting pemeran
  • sinematografi
  • Musik
4.3/5Overall Score
Specs
  • Sutradara: John McTiernan
  • Skenario: Jeb Stuart & Steven E. de Souza
  • Rilis: 15 Juli 1988
  • Distributor: 20th Century Fox
Pros
  • Adaptasi cerita yang bagus dari sebuah novel
  • Pendalaman karakter yang kuat
  • Adegan aksi yang seru dan tidak terduga
  • Sisi emosional yang manis
Cons
  • Terdapat satu karakter yang merusak estetika cerita
  • Pembangunan latar yang dipaksakan
  • Beberapa penyelesaian masalah terasa kurang masuk akal
  • Cukup banyak pergantian bahasa dalam dialog

Menjadi orang yang tepat dalam situasi yang kurang tepat. Mungkin, itulah yang bisa menggambarkan bagaimana tokoh utama dalam film ini. Mengapa demikian? Karena John McClane hanya ingin menemui sang istri, tetapi malah harus menghadapi sekelompok teroris bersenjata lengkap yang menyandera banyak orang, termasuk istrinya sendiri. Baiklah, mari kita menikmati Ulasan Film Die Hard sebelum membicarakan kelebihan dan kelemahannya.

Sinopsis Film Die Hard 1988

Seorang polisi New York bernama John McClane (Bruce Willis) sedang berusaha memulihkan hubunga dengan istrinya, Holly (Bonnie Bedelia). Kini, Holly tengah merayakan Malam Natal dengan seluruh rekan kerjanya di gedung Nakatomi Plaza, Los Angeles. Di tengah-tengah perayaan tersebut, semua orang dalam gedung tersebut tidak menyadari akan bahaya yang mengintai mereka.

Sekelompok teroris pimpinan Hans Gruber (Alan Rickman) mengambil alih gedung tersebut. Mereka berniat merampok sejumlah uang yang disimpan di gedung tersebut. Maka, mereka pun menyandera seluruh karyawan termasuk Holly, serta menewaskan pimpinan Nakatomi Corporate.

Namun, Gruber dan kelompoknya sama sekali tidak atau belum menyadari keberadaan John McClane. Di sisi lain, McClane mengetahui situasi dalam gedung tersebut. Lalu, diam-diam ia meminta bantuan pada pihak kepolisian. Sayangnya, Sersan Al Powell (Reginald VelJohnson) yang merespons laporan tersebut kemudian justru meragukannya.

Sendirian, McClane pun mencoba menghentikan Gruber. Ia menggunakan berbagai cara dan taktik. Dalam situasi kritis, ia harus mengejar waktu untuk menyelamatkan Holly dan para sandera lainnya dari Gruber dan kelompoknya.

Bagaimanakah nasib orang-orang yang menjadi sandera dari Gruber, termasuk Holly? Pembaca sekalian akan mengetahuinya saat menonton film pertama dari sekuel-sekuel Die Hard ini. Sekarang, kita akan mencoba membahas kelebihan dan kelemahan dalam ulasan film Die Hard 1988.

Kelebihan Film Die Hard 1998

Adaptasi Cerita yang Bagus dari Novel

Film Die Hard mengadaptasi cerita dari novel berjudul Nothing Lasts Forever karya Roderick Thorp. Pastinya, kita akan menemukan perubahan dalam pengaturan dan karakter. Namun, adaptasi cerita ini berhasil mempertahankan esensi dari novel aslinya. Dengan demikian, seseorang di luar sana yang merupakan penggemar novel Thorp mungkin saja akan menikmati filmnya juga. Di sisi lain, film ini juga sangat menarik bagi penonton yang belum mengenal cerita sebelumnya.

Pendalaman Karakter yang Kuat

Salah satu daya tarik utama dari Die Hard adalah pendalaman karakter yang kuat. John McClane (Bruce Willis) sebagai tokoh utama tidak secara terang-terangan menampilkan diri sebagai seorang pahlawan yang suka beraksi. Pasalnya, ia sendiri juga tidaka pernah menyangka akan berada dalam situasi yang sedemikian berbahaya. Di samping itu, film ini menggambarkan sisi manusiawi dan kerentanan dari para karakternya, termasuk karakter utama, dan membuatnya lebih mudah memasuki perasaan penonton. Selama Gruber dan kelompoknya menebar teror di gedung Nakatomi, penonton dapat merasakan tekanan dan perasaan McClane sebagai seorang suami, seorang polisi, dan laki-laki.

Adegan Aksi yang Seru dan Tidak Terduga

Die Hard menarik perhatian penonton karena adegan-adegan aksi di dalamnya yang mendebarkan dan tidak terduga. McClane seakan tidak menyangka dirinya akan berada dan terus terjerumus dalam situasi-situasi yang semakin rumit serta berbahaya. Hal ini dapat membangun ketegangan secara efektif. Adegan-adegan seperti konfrontasi dengan para penjahat, pelarian melalui terowongan ventilasi, serta pertempuran di atap gedung memberikan kejutan dan ketegangan yang membuat penonton terus terpaku pada layar.

Sisi Emosional yang Manis

Meskipun Die hard menampilkan banyak aksi dan ketegangan, film ini juga berhasil menyisipkan momen-momen emosional yang mengharukan. Contohnya, hubungan antara John McClane dengan istrinya, Holly (Bonnie Bedelia). Hubungan tersebut menghadirkan sentuhan sisi emosional yang membuat penonton memiliki kesan tersendiri terhadap karakter-karakter tertentu di dalam film.

Kelemahan: terdapat satu karakter (wakil kepala polisi) yang merusak estetika cerita, pembangunan latar yang dipaksakan, beberapa penyelesaian masalah terasa tidak masuk akal, cukup banyak pergantian bahasa dalam dialog

Kelemahan Film Die Hard 1988

Karakter Wakil Kepala Polisi yang Merusak Estetika Cerita

Sebagian penonton menganggap karakter wakil kepala polisi, Dwayne T. Robinson (Paul Gleason), sebagai pengganggu dalam cerita. Sebabnya, sebagai karakter yang memiliki otoritas, Robinson justru seolah sering kali tidak memahami situasi yang sebenarnya. Mungkin, sang penulis bermaksud memberikan tambahan konflik terhadap karakter McClane. Namun, penonton justru melihat karakter Robinson ini dengan rasa jengkel, seolah tokoh tersebut muncul hanya untuk melakukan kesalahan.

Pembangunan Latar yang Dipaksakan

Sebagian besar film ini berlatar di gedung pencakar langit yang menjadi tempat penyanderaan. Umumnya, gedung yang menjadi seting tersebut memang sangat pantas karena interiornya yang terkesan cukup futuristis pada masa itu. Sayangnya, memasukkan sebuah adegan pesta dalam lingkungan pekerjaan, sementara waktu dalam cerita tersebut sedang menunjukkan suasana natal adalah hal yang sampai saat ini tidak dapat saya mengerti.

Penyelesaian Masalah yang Tidak Masuk Akal

Beberapa penyelesaian masalah dalam film mungkin terasa tidak masuk akal atau berlebihan. Contohnya, McClane terlihat memanfaatkan sifat fisika yang tidak mungkin untuk melawan musuhnya, seperti melemparkan tabung ledakan ke elevator dan melepaskan diri dengan cara yang kurang realistis dari situasi berbahaya.

Oke, seandainya Anda masih merasa wajar dengan hal itu, mari kita simak sedikit kejadian tentang kebakaran ini. John McClane sempat membunyikan sinyal kebakaran palsu untuk menarik perhatian dan meminta bantuan dari luar jika memungkinkan. Awalnya, petugas damkar merespons dan langsung menuju tempat kejadian perkara. Namun, ketika kelompok Gruber mengetahui hal ini dan membatalkan sinyal kebakaran tersebut, petugas damkar yang dalam perjalanan pun langsung memutar balik dan kembali ke markasnya. Bayangkan, bagaimana perasaan Anda jika menjadi seorang McClane, atau justru menjadi salah seorang sandera. Penonton yang lebih memperhatikan logika dan konsistensi dalam aksi film mungkin akan merasa terganggu dengan hal ini.

Terlalu Banyak Pergantian Bahasa dalam Beberapa Dialog

Dalam beberapa bagian, Die Hard memiliki pergantian bahasa yang cukup sering dalam dialog. Khsusnya, antara karakter Hans Gruber dan anak buahnya. Beberapa teroris terlihat berbicara dalam bahasa Jerman dan Inggris dalam momen yang berbeda. Mungkin, hal ini bertujuan untuk menambah kompleksitas karakter. Namun, hal ini justru dapat membuat sebagian penonton merasa kesulitan atau kebingungan dalam memahami percakapan. Terutama, mereka yang tidak familiar terhadap bahasa yang digunakan.

Demikian ulasan film Die Hard yang meluncur di pasaran pada tahun 1988. Kebetulan, tokoh utama dalam film ini memiliki nama depan yang sama dengan karakter utama film yang belum lama ini mendapatkan review dari kami juga. Dan, pembaca dapat menantikan pembicaraan mengenai Om John McClane ini dalam tulisan berikutnya.

rimbapena
rimbapena

Seorang penulis lepas dan pengajar di kota Surabaya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penulisan dan concern terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *